Hijrah, sebuah titik tolak kebangkitan
Tahun baru kembali menyapa kita. Tahun 1430 H kini tinggal kenangan, Fajar 1431 Hijriah telah menyingsing. Ummat Islam di berbagai tempat pun menyambut datangnya tahun baru dengan beragam cara. Salah satunya yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Hikmah Kamilah Kota Tegal yang menyambut datangnya tahun baru Islam 1431 Hijriah dengan menggelar acara yang bertajuk Istighotsah dan Dzikir Akbar serta Dialog Islami yang menghadirkan beberapa ulama baik dari Kota Tegal maupun Kabupaten Brebes, antara lain Mubaligh kondang asal Kota Tegal KH Mukhtar Khudori dan Syekh Akhmad Misbakhul Munir Muslim dari Kab. Brebes.
Dalam ceramahnya KH Mukhtar Khudori mengatakan bahwa setiap memasuki tahun baru hijriah, seharusnya kita merenungi peristiwa yang melatar belakangi penamaan lahirnya tahun qomariyah ini, yaitu hijrahnya rosululloh SAW dari kota makkah menuju madinah, bukan dalam arti kronologis peristiwanya yang dibicarakan atau diperingati, namun hakikat hijrah itu sendiri dan pengaruhnya pada kehidupan ummat islam.
“ Hakikat hijrah sebenarnya bukan sekedar berpindah dari satu tempat menuju tempat lain, namun hijrah adalah usaha perubahan kualitas hidup, baik yang bersifat mental, maupun moral sosial. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya melakukan hijrah bukan karena takut terhadap kedzaliman kafir quraisy mekkah, namun hijrahnya nabi adalah perintah Allah SWT disamping merupakan sebuah strategi besar yang dilakukan seorang pemimpin untuk membangun kekuatan baru yang tangguh dalam membangun masyarakat yang memiliki kemuliaan dan keluhuran mental, spiritual, kultural, maupun ekonomi. Jadi hijrahnya rosululloh SAW merupakan strategi untuk kebangkitan ummat islam “ demikian ceramah ulama yang juga rois syuriah MWC NU Kec. Margadana itu .
Sementara itu ketua Majelis Dzikir Hikmah Kamilah Kota Tegal, Ustadz Fakhrudin yang ditemui di sekertariatnya Jalan Ir. H. Juanda No. 35 Krandon dalam acara yang digelar sabtu malam ( 19 / 12 ) tersebut, mengatakan bahwa sebenarnya acara istighotsah dan dzikir akbar serta dialog islami ini adalah sebuah acara rutin yang digelar oleh majelisnya setiap bulan, hanya saja tema disesuaikan momentumnya. “ Karena sekarang ini waktunya bertepatan dengan datangnya bulan muharram, maka sekaligus sebagai peringatan tahun baru Hijriah “. Lebih lanjut Fakhrudin menyatakan kebanggaannya karena keberadaan majelis ini telah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat luas, bukan hanya dari lingkungan kelurahan krandon atau kecamatan margadana saja. Terbukti pada saat acara dialog islami dimana setiap peserta wajib menyebutkan daerah asalnya, ternyata banyak peserta yang menyebut berasal dari luar Kota Tegal, seperti Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan sekitarnya. “ Ini tentu saja sangat membanggakan kami, mengingat majelis ini usianya baru seumur jagung. Demikian fakhrudin yang juga Ketua Pengurus Ranting NU Kelurahan Krandon ini mengakhiri pembicaraan.
Kamis, 31 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar